Jumat, 11 Desember 2009

dapat komisi dari membuat review

Reviewmu.com

lumayan, nih... kita bikin review situs internet tertentu, biasanya komersil, lalu kita dibayar... reviewmu.com ini adalah perantaranya. memang slh satu syarat spy blog kita "laku" alias dpt banyak order adalah blog kita mesti cukup terkenal (traffic cukup tinggi). tapi bayarannya lumayan buat tambah2 kebutuhan hidup... hahaha...
dan enaknya lagi, reviewmu.com adalah situs asli Indonesia, dari bhsnya aja udah keliatan...hehe... jadi masalah pembayaran ga serumit situs luar yg pake jasa perantara paypal, aletpay, dsb... reviewmu.com lgsg bayar via transfer ke rekening bank yg kita tulis wkt pendaftaran.
yuk, yuk, yuk

Senin, 07 Desember 2009

masalah & “masalah”

Menurut saya masalah ada 2 macam : “yg alami” & “yg dibuat2”
Saya termasuk kumpulan manusia yg percaya bhw sebagian masalah memang bagian dari hidup manusia; maksudnya, masalah2 tsb memang sesuatu yg alami. Contohnya : gagal dlm berusaha, salah paham, dll. Masalah2 spt ini saya katakan sbg bagian dari hidup krn membuat kita berkembang sbg manusia, “memberi warna” hidup kita, bahkan akhirnya “membawa” berkat untuk kita.
Yg jadi persoalan, ada lagi masalah2 lain yg, sejauh saya lihat, dibuat2. Artinya, sebenarnya kita tdk perlu mengalami masalah itu krn sebenarnya dpt kita atasi atau bahkan kita cegah. Masalah itu terealisasi krn sifat(-sifat) buruk manusia : malas, serakah, gagal mengendalikan emosi, dsb. Inilah yg membuat hidup jadi terlalu berat
Jadi kita memang perlu membedakannya : apakah masalah(-masalah) yg tengah kita hadapi adalah “masalah alami” atau masalah yg sebenarnya tdk perlu ada. . .

Selasa, 17 November 2009

kaya - tajir

kita sudah terbiasa menyebut kondisi berkelimpahan harta duniawi sbg "kaya".
sebenarnya ini kurang tepat, karena seseorang bisa saja disebut "kaya" karena banyak melakukan perbuatan baik atau kaya akan ilmu pengetahuan.
nah, jadi saya memulai perlahan-lahan untuk menggunakan istilah dari bhs gaul Indonesia : "tajir" ,untuk kondisi berkelimpahan harta duniawi.

Senin, 16 November 2009

Distro Kaos Online

distro kaos online
kaos bola

Pernahkah anda melihat kaus yang dipakai seseorang, lalu anda sangat tertarik untuk memilikinya karena jatuh hati pada gambar atau tulisan di kaus tersebut? Namun, anda ternyata tak kunjung mendapatkan kaus tersebut padahal sudah mencari ke mana-mana.
Anda mungkin sering kecewa dengan kaus yang anda beli, karena tampilannya kurang cocok dengan keinginan anda. Belum lama ini saya membaca sebuah berita ringan bahwa belakangan ini, kaus kadang-kadang digunakan berbagai pihak untuk menyampaikan pesan pribadi, isi hati, promosi atau bahkan kepentingan kelompok. Simak beberapa contoh :
• Kaus digunakan untuk kampanye partai politik
• Untuk mempromosikan produk, misalnya perangkat keras komputer.
• Menyampaikan protes kaum hawa terhadap sifat egois laki-laki dalam menjalin cinta.
• Seruan untuk segera memulai gaya hidup yang ramah lingkungan, kata-kata mutiara, kutipan favorit (quotes) dari tokoh terkenal

Nah, ada sebuah situs, asli Indonesia tentunya, yang menjual kaus semacam ini. Tulisan atau gambar yang ditampilkan di kaus antara lain klub sepakbola, browser internet yang saat ini termasuk favorit para pengguna internet, situs internet kesukaan anda, grup musik pujaan, dan tema nasionalisme (cinta Indonesia). Silakan kunjungi
bisniskaos.com
Menurut saya, desain kaus yang ditawarkan situs ini menarik karena minimalis, tidak terlalu “ramai”, sehingga pesan yang disampaikan menjadi “kuat” karena mudah dilihat atau dibaca. Soal ukuran, jangan khawatir, disediakan berbagai ukuran dari L sampai triple XL dengan rincian panjang kaus dan lebar dada dalam satuan centimeter. Oh ya, selain desain kaus yang ditampilkan di halaman muka (home), ada juga desain-desain lain yang dapat anda lihat dengan memilih kategori di sebelah kanan atas : “design-football”, “design-inspirational”, dan lain-lain. Cara pemesanannya cukup mudah dengan pilihan tiga bank besar untuk tranfer pembayaran. Jangan lupa, harga ditambah ongkos kirim.
Anda juga dapat berbisnis dengan menjadi agen atau grosir dengan menjual produk kaus ini kepada teman-teman maupun keluarga anda. Petunjuk lengkapnya dapat dibaca dengan klik menu “menjadi agen/grosir” di sebelah kanan layar. Situs ini pun memuat berbagai artikel bermanfaat tentang berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari kita dalam “zona artikel”. Jadi, jangan lupa berkunjung ke bisniskaos.com, ya!

Minggu, 15 November 2009

harga diri vs gengsi

anda tahu bedanya harga diri & gengsi?
menurut saya sederhana : harga diri memang kebutuhan manusia,
gengsi sesungguhnya merupakan racun mental yg perlu dibuang jauh.

gengsi membuat orang jadi kere gara2 memaksakan diri
jadi konsumtif krn ga mau kalah dari saingannya.
gengsi merusak hubungan sosial krn orang jadi takut melakukan sesuatu
yg sebenarnya wajar2 saja-tdk memalukan.
nah, jadi gengsi itu sebenarnya penyakit jiwa, kan?

sebaliknya, adanya harga diri membuat orang
- bersemangat menjalani hidupnya,
- berani terjun dlm kompetisi2 hidup (yg sehat), bersaing scr adil dgn orang lain
- percaya bhw ia diberikan hidup oleh Tuhan bukan krn kebetulan/ sia2

Rabu, 11 November 2009

Upload File Kamu Dan Dapatkan Uang Tunai!

upload file
free upload
sharing

Kita mungkin tak pernah menyangka, dokumen (file) yang ada di komputer kita, bahkan foto yang ada di telepon seluler kita dapat menghasilkan uang. Ya !
Sebuah situs beralamat www.missupload.com
bersedia membayar tiap orang yang memasukkan (upload) file ke dalam penyimpanan di situs tersebut sesuai ketentuan yang telah ditetapkan pengelola situs. Wah, unik juga, ya. Ternyata foto narsis anda tak hanya memberikan kepuasan batin, tapi juga manfaat ekonomis.
Situs ini memang berbahasa Inggris, mungkin karena sifatnya internasional. Namun menurut saya, bahasa Inggrisnya cukup mudah dipahami, lagipula anda bisa meminta bantuan kamus online gratis. Seperti biasa, anda perlu mendaftar dulu di situs ini untuk keperluan administrasi, termasuk soal pembayarannya nanti. Jangan lupa juga baca dulu peraturan & ketentuannya, karena ada beberapa peraturan yang cukup penting untuk dibaca.
Pembayarannya sendiri pada umumnya menggunakan jasa paypal.com. Nah, anda mungkin penasaran juga mengenai bayaran yang diberikan : missupload.com memberikan reward uang sampai Rp 90.000 untuk per 1000 download total filenya. Pembayaran dilakukan melalui bank lokal yang dapat anda pilih sendiri sesuai rekening bank anda. Tepatnya, anda dibayar tiap kali ada yang mengunduh (download) file yang anda upload. Pembayaran ini dinyatakan dalam bentuk poin, yang nantinya ditukar dengan uang.
Ayo, segera persiapkan file-file anda yang kira-kira menarik untuk para pengguna internet. Mungkin ada foto-foto waktu liburan yang ternyata sangat layak dijadikan wallpaper komputer. Atau ada video lucu yang tak sengaja anda rekam, entah tentang anda sendiri, teman atau keluarga, atau bahkan orang lain. Saya sendiri pernah iseng-iseng merekam “aksi” seorang penderita gangguan jiwa di lampu merah yang beraksi bak seorang pendekar silat. Bayangkan komentar pengunjung missupload.com saat melihat video lucu anda. Dan bukan cuma itu, anda juga dibayar ! Hebat, bukan?

Selasa, 10 November 2009

kembali ke alam

hmmm. . . . .gimana ya, kalo misalnya semua manusia berhenti menggunakan uang, mengendalikan angka kelahiran, meratakan penyebaran penduduk secara geografis & memenuhi kebutuhan hidupnya dgn bersahabat dgn alam.....?

Senin, 09 November 2009

senioritas positif

belakangan ini marak (lagi) kasus kekerasan di sekolah, slh 1 nya o/ senior thdp adik kls.
bisa jadi ini akan menyebabkan generasi baru (yg pada jadi korban itu, tu) menganggap senioritas adalah sepenuhnya jelek, bi***b. mgkn inilah yg menyebabkan sebagian dari generasi mrk kurang ajar thdp yg lebih tua, pdhal kami2 yg lebih tua ini tdk melakukan keslhan apa2 thdp mrk. contoh yg paling kentara : mrk dgn santainya, tanpa minta izin atau bertanya terlebih dulu, memanggil kk kls atau orang lebih tua dgn hanya menyebut nama saya tanpa embel2 "kakak" atau semacamnya di dpn nama kita.

saya tentu amat terluka saat mendgr senior seenaknya menindas, menyiksa, menganiaya adik klsnya yg msh polos, lugu, tdk tahu apa2 ttg lingkungan sosial barunya. sayapun akan ikut membela adik2 jika ada di TKP. rantai kejahatan (ya, kejahatan. bukan lagi sekedar "kenakalan") ini mesti diputus.

namun saya sendiri memahami & mengakui bahwa senioritas sebenarnya memiliki sisi baik. orangtua kandung tentu tdk hadir di sekolah & kampus saat kegiatan akademik kita berlangsung; guru, dosen & pegawai sekolah/kampus lainnya juga tdk selalu mampu mengawasi seluruh anak baru (adik kls). jadi siapa lagi yg menunjukkan lingkungan baru & mengayomi adik kls kalau bukan seniornya?
sebaliknya, sikap kurang ajar yg, kalau ada, nampak dari anak2 baru/adik kls memang hrs diberantas sedini mgkn, sblm mrk jadi senior shg terlanjur arogan.

maka, yuk kita jadi kompak :
- jadi kk kls yg disayangi-disegani adik2nya &
- jadi adik kls yg disayang & dibela kk klsnya.

Minggu, 08 November 2009

pasca millenium

setelah kita melewati thn 2000, berasa gak kalo mode
& gaya hidup malah balik ke zaman dulu?
film2, misalnya di bioskop, malah ceritanya ttg cerita2 sejarah...
mode pakaian balik ke zaman dulu...
ilmu pengetahuan nenek moyang kita dikaji ulang para ilmuwan,
sampai2 mereka malah berpendapat : dlm beberapa bidang, nenek moyang
kita malah lebih canggih daripada manusia modern.

wah 3x...

Sabtu, 07 November 2009

deja vu?

kalau kebanyakan orang membicarakan deja vu sbg situasi/ lokasi
yg sebenarnya blm pernah kita alami/ berada di sana,
saya justru mengalami berada dalam situasi yg saya yakin
sama, namun sampai beberapa kali. situasi ini terjadi saat
saya sadar, jadi bukan mimpi, dan saya ingat betul tanda2nya :
orang2 yg ada di sekitar saya saat itu, waktunya, cuacanya, dst...
ini jadi aneh buat saya krn perisitiwa (pengulangan) berikutnya
bisa terjadi beberapa thn sesudahnya...
saya jadi merasa "kembali ke masa lalu"
krn saat mengalami situasi yg sama sblmnya, saya jelas
berusia lebih muda bbrp thn saat itu.

Kamis, 29 Oktober 2009

"kebebasan finansial"

Belakangan ini banyak bermunculan tokoh (selebritis?) yg disebut "motivator".
Slh 1 jenisnya adalah yg ktnya mampu mengajarkan bagaimana meraih kekayaan materi (tajir) yg melimpah dlm waktu relatif singkat.
Tdk masalah, tapi bagi saya sama saja spt fenomena MLM :
kalau benar mrk udah tajir duluan krn menerapkan trik yg mau mrk ajarkan sama kita, knp gak langsung saja bagikan uang yg jumlahnya lumayan?
entah u/ makan bagi saudara/i kita yg benar2 sedang kelaparan (ga pake bo'ong)
baru setelah itu ajarkan cara "mengembangbiakkan" uang
atau berikan modal bagi mrk yg sedang bersemangat wirausaha (enterpreneurship)
sambil mengajarkan cara "meledakkan" sebuah bisnis?
jgn pake alasan "lebih baik memberikan kail drpd lgsg memberikan ikan",
ga nyambung dgn situasi para korban korupsi yg jumlahnya justru mayoritas di negara ini.
kalo emang yakin teorinya bener, lgsg aja buktiin dgn mendampingi seorang kere u/ mengubahnya jadi tajir... sama spt alm. Bunda Teresa yg sedikit bicara, banyak bekerja.

Kamis, 22 Oktober 2009

(sepeda) motor

Saya justru heran pada anggota masyarakat yang heran saat melihat banyaknya pemudik menggunakan sepeda motor dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena tersebut justru membuktikan bahwa koruptor RI telah berhasil memiskinkan masyarakat Indonesia. Anda tidak perlu menulis artikel, memberikan komentar maupun mengeluhkan banyaknya pemudik yang menggunakan sepeda motor, karena itu malah membuktikan perasaan anda kurang peka pada penderitaan mereka.
Memangnya apa yang anda harapkan? Bahwa mereka seharusnya mudik menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi roda empat? Kita telah melihat dengan jelas di media massa betapa korupsi telah menyebabkan angkutan umum Indonesia TIDAK LAYAK melayani para pemudik secara kuantitatif maupun kualitatif !
Menggunakan sepeda motor untuk pergi ke kampung halaman justru memperlihatkan :
kepasrahan mereka pada penindasan akibat korupsi, yang menyebabkan sebagian besar pajak tidak dipakai untuk membangun sarana transportasi yang LAYAK, dan
kemandirian mereka untuk tetap melanjutkan tradisi hidup meskipun hak-haknya telah dirampas koruptor.
Jika anda iba pada para pemudik bersepeda motor ini, terutama karena ada anak-anak dan wanita lemah, seranglah korupsi hingga tersisa sesedikit mungkin supaya sarana transportasi menjadi layak seutuhnya dan, di sisi lain, penghasilan mereka menjadi layak sehingga mampu membayar sarana transportasi mudik yang manusiawi.

Minggu, 18 Oktober 2009

Video Marshanda

Belum lama ini, selebritis remaja bernama Marshanda menerbitkan beberapa video di youtube. Publik jadi heboh krn dlm video2 tsb, Cha2 (nama panggilan Marshanda) curhat (mencurahkan isi hati) mengenai luka batinnya akibat kekejaman teman2nya di masa lalu, yaitu semasa SD (sekolah dasar). Akhirnya sebagian besar masyarakat menilai negatif perbuatan Cha2 ini.
Itulah yg justru membuat saya ikut2an jengkel.

Tega2nya publik menyalahkan Cha2. Kita JELAS2 SUDAH TAHU bahwa masa remaja adalah saat di mana mental manusia tengah labil. Bagi kaum selebriti, ditambah lagi dgn tekanan u/ tampil serba "baik", sempurna..... Orang2 mestinya memberikan, paling tdk, simpati bagi adik kita ini. Memang curhat sebaiknya dilakukan di ruang pribadi kita. Namun jika orangtua tdk hadir saat kebutuhan ini ada, bahkan kalaupun hadir malah menentang isi hatinya, teman2 menjauhi atau takut menampung curhatnya, orang2 lain di lingkungan juga menjaga jarak, wajarlah kalau Cha2 akhirnya mencari ruang pelampiasan di dunia kebebasan : internet.

Saya tdk heran akan apa yg disampaikan Cha2, krn saya sendiri pernah menyaksikan ketdkadilan serupa semasa SD : teman2 saya yg alim atau populer di sekolah atau di kalangan guru, justru diam2 dianiaya secara fisik maupun mental oleh "teman" (hrs pakai tanda kutip, manusia2 semacam itu tdk pantas disebut teman yg sesungguhnya. Orang2 spt itu sampai punya hubungan dgn Cha2 & kita hanya krn kenal nama, pernah sekls, dl... kita kenal mereka krn terpaksa) yg ada di sekitarnya setiap hari. Dlm istilah yg populer belakangan ini : bullying.
Sementara mengenai keterangan dari pihak keluarga dlm jumpa pers & wawancara, saya memutuskan u/ tdk percaya. Penyampaian Cha2 dlm video tsb begitu nyata, bukan bercanda, bukan main2, bukan rekayasa. Keterangan tsb dibuat hanya demi menjaga entah gengsi atau harga diri Cha2 & keluarga, selain demi karir Cha2 sbg tokoh publik & penghibur (entertainer).

Sebetulnya, saya tadinya bukan penggemar Cha2. Namun peristiwa ini justru membuat saya, secara psikologis, malah menggemarinya... hahaha. . .

Rabu, 22 Juli 2009

cerdik-cerdas

apa bedanya cerdik dengan cerdas?
berdasarkan pengamatan & pemikiran saya,
cerdik lebih condong kepada kemampuan berpikir & bertindak secara praktis untuk bertahan hidup atau meraih suatu tujuan, biasanya jangka pendek.
Contohnya jika anda sedang mengantri di SPBU, anda segera menyadari-dan pindah, tentunya-bahwa antrian (nosel) baru telah dibuka karena pihak SPBU menganggap pembeli sudah mulai ramai.
Sementara cerdas lebih condong kepada "memiliki (ilmu) pengetahuan luas & mampu memanfaatkannya".
Contohnya seperti (alm.) David Wijaya yang mendalami ilmu pengetahuan alam melalui sarana sekolah sehingga akhirnya konon mampu membuat penemuan baru berupa isi ulang baterai telepon seluler secara nirkabel. Contoh lain, tentu (alm.) Albert Einstein, Stephen Hawkings, dll.

Sabtu, 18 Juli 2009

Indo - AS

berkali2 muncul rasa penasaran, ingin tahu (gemas?), kapan Indonesia bisa jadi negara yang "benar"?
jika banyak orang sering membandingkan Indonesia dgn negara2 maju, paling sering AS, saya coba u/ lebih adil dlm membandingkan : jgn cuma melihat kemajuan, demokrasi atau segala hal baik yg ada di AS.

ingat, mereka juga sudah berusia ratusan tahun. jgn2 Indo juga baru bisa "bener" kalau sudah berusia ratusan tahun? hahahah...

Minggu, 05 Juli 2009

pintar - bijaksana

"orang pintar menyelesaikan masalah, 

orang bijak menghindari masalah"

pendapat itulah yg mendorong saya menuliskan ini.

yg dimaksud "menghindari masalah" bukanlah sikap pengecut 

atau tak mau maju (resistensi), melainkan penerapan prinsip 

"mencegah lebih baik daripada mengobati" : 

sebetulnya kadang2 masalah dapat dikenali &/ diantisipasi

sebelum terjadi. saya kira inilah salah satu perbedaan besar 

dlm problem solving antara orang barat & orang timur.

Jumat, 12 Juni 2009

membaca buku membuat lebih pintar?

nasihat bahwa "...buku adalah jendela dunia...", "...membaca memperluas pengetahuan...", dll, dsb... sudah lama kita dengarkan-berulang2.
anda setuju? masalahnya, bacaan/ buku spt apa yg dibaca!?
kalau cuma bersifat hiburan seperti komik, majalah gosip, dsb, tentu manfaatnya minim.

tapi selain itu, buku yg sifatnya "lebih serius" pun belum tentu perlu anda baca.
saya pribadi berpendapat, buku2 yg direkomendasikan
banyak pihak belakangan ini (teman anda, kantor, sekolah, motivator, dll)
belum tentu cocok dengan diri anda.
m-e-n-g-a-p-a ?

Saya berikan beberapa alasan sederhana, dimana saya menempatkan diri saya seperti anda, seorang pembaca yg tdk puas & merasa kurang mendapat manfaat dari membaca, terutama buku (saya memang bukan penulis buku, hanya mhs yg tgsnya membaca, he 3x) :
  1. Buku terjemahan. Kita membaca krn ingin mengambil/memahami ide dlm bidang tertentu (contoh : materi kuliah), bukan hanya sekedar "tahu". Sulit mengandalkan seorang penerjemah untuk melakukan ini, krn si penerjemah bisa saja ditugaskan menerjemahkan buku tsb krn profesinya : hanya krn ia menguasai bahasa asing. ia belum tentu memahami bidang yg disampaikan dlm buku tsb atau berasal dari disiplin ilmu yg ada dlm buku itu. Bahkan bk yg masih dlm bhs aslinya (katakanlah, Inggris) pun kadang2 bertele2-panjang lebar-berputar2 alias lebay krn teknik menulis si pengarang aslinya memang begitu...
  2. Buku tsb diterbitkan dgn lingkup "u/ umum". padahal setelah kita baca, kita amat yakin buku ini hanya dpt dipahami (& bermanfaat) u/ kalangan tertentu.
  3. guru terbaik adalah pengalaman. sebagian besar orang yg mempelajari hidup dgn langsung "terjun" ke lapangan akhirnya berhasil/sukses dlm bidangnya masing2. tapi sebagian besar lulusan sekolah (contohnya spt jurusan saya : sarjana ekonomi) masih banyak yg pengangguran krn gaya bekerjanya "terlalu textbook" . Maka buktikan keampuhan (isi) buku anda dengan mempraktekkannya!
  4. Buku yg terlalu tebal mengesankan "isi" buku tersebut amat luas. padahal ternyata buku itu tebal krn si penulis bertele2, menjelaskan panjang-lebar ; pemikiran yg disampaikan dlm 7 halaman kita dapati sebenarnya cukup dipaparkan dlm 2 halaman s a j a. memang barangkali si penulis bermaksud baik : agar pembaca yg daya tangkapnya di bawah rata2 dpt ikut memahami isi buku. tapi buku tebal yg ketebalannya ternyata "menipu", menurut saya, akan menyebabkan demotivasi : kita jadi malas membacanya.
  5. Kita membaca buku krn dipaksa/atas rekomendasi orang lain, bukan krn kita sendiri merasakan adanya kebutuhan membaca buku itu. Isi buku ternyata tak sesuai harapan.
jadi kebiasaan membaca memang bisa bermanfaat bagi anda, mencerdaskan & cukup praktis
jika isi bacaan/buku tsb memang bermanfaat u/ anda & anda sendiri dapat memahami cara si penulis menyampaikan pikirannya.

Selasa, 09 Juni 2009

Dosanya, bukan orangnya

Saya membedakan kata "sebel" dengan "benci".

Barangkali kita pernah disakiti seseorang sampai parah sekali,
sehingga kita memutuskan orang itu "tak akan bisa berubah".
Padahal musuh yang sesungguhnya mesti kita lawan adalah
penyebab orang itu melakukan dosanya : iblis dengan godaannya.
Jadi sebenarnya, orang yang tengah berbuat dosa
sedang kerasukan/kesurupan iblis.

Nah, jadi sebetulnya sayang sekali kan, kalau kita memutuskan
membenci seseorang karena pada suatu titik waktu ia berbuat dosa,
termasuk pada kita? Kalaupun kita membencinya, iblis -yang
memprakarsai dosa tersebut- bisa seenaknya kabur & ngumpet
di jiwa orang yang lain lagi.
Jadi sadarilah siapa lawan kita sesungguhnya.

Menurut saya, perasaan sebel dapat dianggap manusiawi,
kadang muncul tanpa mampu kita cegah.
Sedangkan perasaan benci sesungguhnya perlu dilawan,
karena dapat berlangsung seumur hidup, padahal orang
yang dibenci bisa saja suatu saat sadar dan mau berubah.

Tentu agak sulit, karena sikap yg salah ini sudah lama-turun temurun
diajarkan pada umat manusia, termasuk kita orang Indonesia.
Tapi sulit berarti masih bisa dicoba & masih mungkin berhasil...

Senin, 08 Juni 2009

usaha, bukan hasilnya, yang penting

Miris tiap kali melihat seseorang dihargai hanya dari hasil usahanya : berhasil atau gagal, menang atau kalah, dsb... Hampir semua orang sibuk memberi selamat kepada "sang pemenang" seolah si juara menang sekali u/ selamanya alias tdk bisa kalah.

Hasil suatu kompetisi sesungguhnya merupakan keputusan Tuhan, bukan karena "sudah bisa dipastikan" sang pemenang. Jadi tiap peserta kompetisi sesungguhnya tdk perlu sibuk "memastikan" hasil usahanya, karena sikap spt itu tdk ada gunanya.
Prinsip yg benar menurut saya adalah :
berusahalah sebaik mungkin

Jgn malah memaksa Tuhan u/ memberikan kemenangan kpd kita.
Itu mrpk hak (pilihan), bukan kewajiban Tuhan kepada kita.
Karena itulah saya berusaha untuk memulai prinsip :
usaha, bukan hasilnya, yang penting
bagi diri saya sendiri maupun dalam menghargai orang lain...
Salut u/ orang2 yg blm pernah jadi "juara" (rangking 1 di sekolah, juara lomba, dst)
namun tetap jadi "peserta lomba" yg baik alias tetap ber"main bersih", tdk curang.
Justru orang2 spt andalah yg patut ditiru para penerus : mementingkan cara melakukan sesuatu dgn benar & tdk gelisah dgn "Hasil apa yg nanti saya dpt?"

Minggu, 07 Juni 2009

itu masalah selera

Nah, judul ini saya diinspirasi sebuah percakapan dalam novel remaja yg terkenal.
Maksudnya..... :
kita sering berada dalam percakapan yg rasanya "tdk akan berujung", krn membicarakan sesuatu yg kita anggap favorit dari sudut pandang kita. Misalnya grup/aliran musik, genre film, klub sepakbola, dll.
Lucunya, saya kadang mendapati orang2 yg tengah berdiskusi itu akhirnya terbagi dalam 2 kubu :
mayoritas & minoritas. Kubu mayoritas adalah orang2 dgn selera yg mirip/sama & ternyata jumlahnya terbanyak di kumpulan tsb. Akhirnya, sengaja atau tidak, sekumpulan orang ini memandang seleranya sebagai "yang benar"...
hahaha... padahal itu hanya masalah selera
Secara pribadi, saya berusaha menghargai orang lain yg seleranya berbeda dari saya/kami, bahkan meskipun ia sendirian. Selama seleranya itu tidak berbahaya/melanggar hukum, tdk ada masalah.
Bahkan saya juga bisa menerima orang2 yg, saat ditanya apa seleranya mengenai suatu hal, malah bingung... hehehe...

Jumat, 05 Juni 2009

Saya lebih suka dipimpin wanita

Apa salahnya jika kaum perempuan memimpin & berkuasa?
Saya cowok & tdk sedang membicarakan kehidupan politik di negara ini, Indonesia.
Saya bicara tentang seluruh dunia, dimana pola pikir patriarkat masih dominan.
  1. Bukankah kekuasaan = tanggung jawab = tugas? Jadi bukankah kaum pria mestinya lega jika bisa berbagi beban tersebut?
  2. Bukankah laki-laki & perempuan, secara kodrat, memang diciptakan dengan kelebihan & kelemahannya masing2? Jadi jika perempuan-secara umum-memang ternyata lebih mampu menahan beban emosi, mampu memikirkan/mengerjakan 2 hal pada saat bersamaan ("dual core", hehehe...), mengapa tidak kita biarkan mereka menggunakan kelebihan tersebut u/ membantu umat manusia menjalankan kehidupan & memenuhi kebutuhan kita bersama?
  3. Apa yg ditakutkan kaum pria jika membiarkan perempuan memimpin/berkuasa? Saya curiga itu hanya masalah gengsi, bahkan bukan mengenai harga diri kaum pria. Mungkin penganut patriarkat takut dipandang inferior jika wanita mampu melakukan banyak hal lebih baik dari pria. Padahal dari pengalaman saya bergaul dgn berbagai perempuan, kebanyakan dari mereka tak berniat-& tdk merasa perlu-melecehkan kaum pria jika ternyata mereka lebih unggul dari kita.
  4. Pendekatan kaum wanita umumnya lebih lembut dari kita, bro... dlm bekerja, memimpin & lain2... Enak bukan, kalau kehidupan kita jadi lebih lembut, rapi, berseni, indah, dll... Apalagi kalau pemimpinnya enak dilihat alias indah...? hahaha..... Saya cowok tulen, loh... bukan bencong... :D Yakinlah, kita akan tetap memiliki & mempertahankan maskulinitas kita. Kita hanya membiarkan mereka melakukan apa yg memang sebetulnya merupakan bagian mereka.
Jadi, mari buang gengsi yg ga perlu itu...!! Dan nikmatilah hidup yg lebih baik dari skrg...

Kamis, 04 Juni 2009

PT Rumah Sakit

Hahaha... lucu... beberapa pekan setelah tulisan Radhar Panca Dahana, "Rumah (yang) Sakit" dimuat di salah satu harian terkemuka negara ini, Bu Prita malah jadi korban RS sebagaimana dilukiskan Pak Radhar. Saya jadi ingat cerita dalam tulisan itu :
diberi resep Rp 300.000 hanya u/ sebuah bisul, yg akhirnya sembuh dgn resep dokter lain seharga Rp 1.600,- saja... hahaha...