Minggu, 18 Oktober 2009

Video Marshanda

Belum lama ini, selebritis remaja bernama Marshanda menerbitkan beberapa video di youtube. Publik jadi heboh krn dlm video2 tsb, Cha2 (nama panggilan Marshanda) curhat (mencurahkan isi hati) mengenai luka batinnya akibat kekejaman teman2nya di masa lalu, yaitu semasa SD (sekolah dasar). Akhirnya sebagian besar masyarakat menilai negatif perbuatan Cha2 ini.
Itulah yg justru membuat saya ikut2an jengkel.

Tega2nya publik menyalahkan Cha2. Kita JELAS2 SUDAH TAHU bahwa masa remaja adalah saat di mana mental manusia tengah labil. Bagi kaum selebriti, ditambah lagi dgn tekanan u/ tampil serba "baik", sempurna..... Orang2 mestinya memberikan, paling tdk, simpati bagi adik kita ini. Memang curhat sebaiknya dilakukan di ruang pribadi kita. Namun jika orangtua tdk hadir saat kebutuhan ini ada, bahkan kalaupun hadir malah menentang isi hatinya, teman2 menjauhi atau takut menampung curhatnya, orang2 lain di lingkungan juga menjaga jarak, wajarlah kalau Cha2 akhirnya mencari ruang pelampiasan di dunia kebebasan : internet.

Saya tdk heran akan apa yg disampaikan Cha2, krn saya sendiri pernah menyaksikan ketdkadilan serupa semasa SD : teman2 saya yg alim atau populer di sekolah atau di kalangan guru, justru diam2 dianiaya secara fisik maupun mental oleh "teman" (hrs pakai tanda kutip, manusia2 semacam itu tdk pantas disebut teman yg sesungguhnya. Orang2 spt itu sampai punya hubungan dgn Cha2 & kita hanya krn kenal nama, pernah sekls, dl... kita kenal mereka krn terpaksa) yg ada di sekitarnya setiap hari. Dlm istilah yg populer belakangan ini : bullying.
Sementara mengenai keterangan dari pihak keluarga dlm jumpa pers & wawancara, saya memutuskan u/ tdk percaya. Penyampaian Cha2 dlm video tsb begitu nyata, bukan bercanda, bukan main2, bukan rekayasa. Keterangan tsb dibuat hanya demi menjaga entah gengsi atau harga diri Cha2 & keluarga, selain demi karir Cha2 sbg tokoh publik & penghibur (entertainer).

Sebetulnya, saya tadinya bukan penggemar Cha2. Namun peristiwa ini justru membuat saya, secara psikologis, malah menggemarinya... hahaha. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar